Korea Utara diketahui telah kembali memulihkan pos-pos penjagaan garis depan (GP) di dalam Zona Demiliterisasi (DMZ) setelah rezimnya mengumumkan penangguhan perjanjian militer antarKorea tahun 2018.

Otoritas militer Korea Selatan pada hari Senin (27/11) merilis empat foto yang telah mengawasi pergerakan Korea Utara, dan mengonfirmasi upaya Pyongyang untuk memulihkan pos-pos penjagaan di bagian timur yang telah tampak pada tanggal 24 November. 

Berdasarkan perjanjian antarKorea yang dicapai pada September 2018 lalu, Korea Utara telah meledakkan 11 pos jaga di wilayah DMZ, namun rezim itu tampak kembali memulihkannya seiring dengan pembatalan kesepakatan militer tersebut. 

Foto-foto yang dirilis pihak militer juga menunjukkan tentara Korea Utara yang tengah membangun kembali pos itu, dengan mengangkut senjata api berat dan menjalankan tugas jaga malam. Selain itu, otoritas militer Korea Selatan menyebutkan bahwa Pyongyang juga meningkatkan artileri pantai secara signifikan. 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Kepala Staf Gabungan (JCS) yang baru, Kim Myung-soo mengatakan bahwa akan ada respons yang sesuai sehubungan dengan Korea Utara yang kembali memulihkan pos penjagaan garis depan di dalam Zona DMZ.

Ketua JCS melanjutkan dengan mengatakan bahwa Seoul akan mengambil langkah-langkah dasar untuk menjaga kesiapan pertahanan.

Militer Korea Selatan juga berkomitmen kuat untuk mengawasi segala bentuk pergerakan Korea Utara di sepanjang perbatasan, sambil melengkapi postur kesiapsiagaan yang menjamin keselamatan seluruh personel militer.