Kementerian Sains, Teknologi, Informasi Telekomunikasi Korea pada hari Senin (27/11) mengumumkan langkah-langkah tindak lanjut sehubungan dengan kontroversi atas pemangkasan anggaran penelitian dan pengembangan.
Di bawah langkah tindak lanjut tersebut, kementerian memutuskan bahwa 12 tugas teknologi strategis, seperti semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI) akan dikecualikan dari studi kelayakan awal.
Adapun kementerian juga akan mendorong transisi sistem yang berfokus pada Pusat Penelitian Nasional (NTC) untuk mencegah tumpang tindih kegiatan penelitian antara lembaga-lembaga penelitian yang dibiayai pemerintah.
Selain itu, kementerian akan menghapuskan penerapan nilai evaluasi yang membedakan antara keberhasilan dan kegagalan kinerja, sehingga lembaga penelitian tidak akan dirugikan dalam memilih tugas selanjutnya meskipun gagal mencapai tujuannya.
Kementerian Sains secara aktif akan mencari proyek dimana para peneliti dalam dan luar negeri dapat bersama-sama melakukan kegiatan penelitian di bidang teknologi generasi berikutnya, seperti teknologi penggerak otonom, hidrogen, dan baterai sekunder. Apalagi, dengan melihat proyek kerja sama R&D global dari Korea Selatan, Amerika Serikat dan Jepang juga akan diluncurkan.