Jaksa menggerebek rumah CEO Newstapa, Kim Yong-jin, pada hari Rabu (06/12) atas dugaan pencemaran nama baik melalui siaran berita palsu tentang Presiden Yoon Suk Yeol dalam upaya untuk mempengaruhi pemilihan presiden tahun lalu.
Penggerebekan tersebut terkait dengan kecurigaan bahwa kantor berita milik CEO itu merilis sebuah wawancara pada bulan September 2021 di mana Kim Man-bae, seorang tokoh kunci dalam skandal pembangunan Seongnam, mengklaim bahwa calon presiden saat itu, Yoon, telah berkolusi dalam skema pinjaman ilegal saat ia menjadi jaksa pada tahun 2011.
Dirilis tiga hari sebelum pemilihan pada Maret 2022, wawancara tersebut dilakukan oleh Shin Hak-lim, mantan kepala Serikat Pekerja Media Nasional yang berafiliasi dengan Newstapa yang diduga menerima 165 juta won atau sekitar 126 ribu dolar AS dari orang yang diwawancarai.
Pada bulan September, jaksa menggerebek Newstapa dan media lokal lainnya, JTBC, yang melaporkan sebulan sebelum pemilu bahwa Yoon telah berusaha menutupi skema pinjaman berdasarkan wawancara dengan seorang broker yang terlibat dalam skandal tersebut.
Jaksa penuntut meyakini bahwa, kedua orang yang terlibat dalam wawancara tersebut mungkin telah berkolaborasi untuk menyebarkan berita palsu dalam upaya untuk mengubah tokoh utama dalam skandal pembangunan dari kandidat presiden partai yang berkuasa saat itu, Lee Jae-myung, menjadi Yoon.