Jumlah pelajar di Korea Selatan yang mengalami kekerasan di sekolah pada tahun ini mencapai titik tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir.
Menurut hasil survei tentang kekerasan di sekolah yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan terhadap SD, SMP dan SMA dari 16 unit kota dan provinsi, jumlah pelajar yang menjawab pernah mengalami kekerasan di sekolah mencapai 1,9% atau 59 ribu orang. Dimana angka tersebut tergolong paling tinggi dalam kurun waktu sepuluh tahun.
Secara rinci, jumlah pelajar SD paling banyak dengan total mencapai 41 ribu orang, dan disusul oleh pelajar SMP dan SMA dengan masing-masing mencapai 14 ribu orang dan 3.700 orang.
Porsi kekerasan lisan dan kekerasan di dunia maya masing-masing menurun 4,7% dan 2,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun kekerasan fisik meningkat 2,7% karena pendidikan tatap muka meningkat sejak bulan Maret lalu dimana aturan jaga jarak sosial COVID-19 telah dicabut.
Federasi Asosiasi Guru Korea menyatakan bahwa pemerintah harus menyediakan langkah lanjutan karena kekerasan fisik dan seksual semakin meningkat selama 3 tahun.
Kementerian Pendidikan memperkirakan laporan kasus tindak kekerasan di sekolah dapat meningkat, apabila hal tersebut wajib dilaporkan dalam ujian masuk perguruan tinggi.