Kantor Administrasi Warisan Budaya Korea mengatakan bahwa sebanyak 5 perayaan hari raya tradisional Korea yang mewakili sepanjang tahun, seperti 'Seollal dan Daeboreum', 'Hanshik', 'Dano', 'Chuseok' dan 'Dongji' akan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional. 

'Seollal dan Daeborum' merupakan hari besar untuk merayakan permulaan satu tahun dari hari pertama hingga hari ke-15 tahun baru imlek. Biasanya masyarakat Korea memanfaatkan Seollal ini untuk berkumpul serta merayakan tradisi dengan keluarga dan saudara terdekat, sementara Jeongwol Daeboreum dirayakan agar warga Korea berdoa untuk kesehatan dan keberuntungan sepanjang tahun yang baru.

Sementara itu Hansik adalah hari sebagai pertanda datangnya musim semi, dan masyarakat Korea biasanya akan pergi berziarah dan juga membersihkan makam leluhur.

Hari dengan tanggal 5 di bulan ke-5 menurut kalender lunar disebut hari 'Dano' dan dirayakan sebagai hari istimewa yang paling penuh dengan energi menjelang musim panas oleh masyarakat Korea.  

Chuseok yang jatuh pada tanggal 15 Agustus menurut kalender lunar, adalah salah satu hari raya yang menjadi hari libur nasional. Chuseok merupakan hari dimana warga Korea merayakan panen yang sangat melimpah dan berterima kasih kepada leluhur.

Selanjutnya hari Dongji merupakan persiapan tahun baru dengan tradisi bertukar kalender. Saat hari Dongji, warga Korea memasak sup kacang merah atau 'patjuk' dan menyajikan ritual untuk mendorong keharmonisan masyarakat. Masyarakat Korea menganggap bahwa kacang merah memiliki kekuatan untuk mengusir roh jahat.

Kantor Administrasi Warisan Budaya membeberkan bahwa berbagai tradisi yang terus diwariskan melalui keluarga, desa, dan komunitas lokal, telah berkontribusi besar pada keragaman dan kreativitas budaya.