Presiden Yoon Suk Yeol memerintahkan bahwa setiap peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dilakukan Korea Utara perlu ditanggapi dengan respons yang cepat, luar biasa, dan tegas.
Yoon menyampaikan seruan tersebut menyusul pengarahan yang diberikan oleh Ketua Kepala Staf Gabungan (JCS) setelah peluncuran rudal balistik jarak panjang oleh Korea Utara pada Senin (18/12) saat menghadiri pertemuan komite tetap Dewan Keamanan Nasional (NSC) yang dipimpin oleh Penasihat Keamanan Nasional Cho Tae-yong.
Kantor kepresidenan mengatakan bahwa Presiden Yoon memerintahkan untuk mempertahankan postur pertahanan gabungan yang kuat dengan Amerika Serikat (AS), serta secara aktif mendorong tanggapan bersama antara Seoul, Washington, dan Tokyo dengan memanfaatkan sistem pembagian data peringatan rudal secara real-time.
Yoon juga menyerukan untuk lebih memperkuat pelaksanaan pencegahan nuklir terhadap Korea Utara dengan mempercepat tugas-tugas dari Kelompok Konsultasi Nuklir, dan sekaligus meningkatkan sikap kesiapsiagaan terhadap adanya kemungkinan provokasi lebih lanjut oleh Pyongyang.
Dalam pertemuan tersebut, para anggota komite tetap mengecam keras Korea Utara karena secara serius mengancam perdamaian serta keamanan di wilayah Semenanjung Korea dan dunia, dengan melakukan serangkaian provokasi dengan mengabaikan sejumlah peringatan dari komunitas internasional.
Para peserta juga memperhatikan bahwa Korea Utara mengalihkan tanggung jawab atas meningkatnya ketegangan regional kepada aliansi Seoul dan Washington. Selanjutnya mereka sepakat untuk membangun postur keamanan yang tegas dan terus mengambil tindakan yang menjamin keselamatan masyarakat Korea Selatan.