Para pejabat diplomatik dari Korea Selatan dan Jepang akan mengaktifkan kembali badan konsultasi ekonomi tingkat tinggi antara kedua belah pihak untuk pertama kalinya dalam delapan tahun.
Menurut Kementerian Luar Negeri pada hari Rabu (20/12), sesi ke-15 yang akan diadakan di Seoul pada hari Kamis (21/12) akan dipimpin oleh Kang Jae-kwon, Wakil Menteri Luar Negeri untuk urusan ekonomi, dan mitranya dari Jepang, Keiichi Ono.
Kedua belah pihak diharapkan dapat menilai kondisi kerja sama ekonomi bilateral dan mendiskusikan kebijakan keamanan ekonomi mengenai rantai pasokan dan teknologi utama, serta kerja sama regional dan multilateral.
Tokyo juga dapat mengangkat isu larangan impor Seoul atas produk makanan lautnya karena pembuangan air limbah Fukushima, dan tuntutan kompensasi terhadap perusahaan-perusahaan Jepang yang diajukan oleh para korban kerja paksa Jepang pada masa perang.
Badan konsultatif yang dibentuk sejak tahun 1990 silam, diadakan secara rutin hingga sesi terakhir di Tokyo pada bulan Januari 2016 lalu. Setelah itu dialog dihentikan karena hubungan bilateral yang tegang akibat berbagai isu era kolonial.
Berbagai saluran komunikasi antara kedua belah pihak telah dilanjutkan kembali di tengah membaiknya hubungan, sejak Seoul mengumumkan bahwa korban kerja paksa akan diberi kompensasi melalui sumbangan perusahaan pihak ketiga pada bulan Maret lalu.