Pemerintah Korea Selatan dan Jepang kembali menggelar konferensi ekonomi tingkat tinggi untuk pertama kali setelah delapan tahun. 

Kedua negara membuka konferensi tersebut di Seoul, Korea Selatan pada hari Kamis (21/12) dan bertukar pandangan secara komprehensif di berbagai bidang yang mencakup keamanan ekonomi, kerja sama regional dan multilateral, serta berbagai hal lainnya. 

Menurut Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, hubungan perdagangan dan investasi antara kedua negara cepat dipulihkan ke sebelum pandemi COVID-19, serta dua pihak akan berupaya keras di berbagai bidang agar kerja sama bilateral dapat kembali aktif dilaksanakan. 

Dua negara menjelaskan kebijakan masing-masing di bidang keamanan ekonomi, serta membahas langkah kerja sama di bidang pencarian pangsa pasar baru, hingga kestabilan jaringan pasokan.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Jepang menyatakan bahwa Korea Selatan dan Jepang juga bertukar pandangan mengenai tekanan dari segi ekonomi, dimana serta pernyataan serupa ditafsirkan mengarah ke Cina. 

Namun, tidak ada sebutan terkait Cina di dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan. 

Konferensi ekonomi tingkat tinggi antara Korea Selatan dan Jepang yang telah mulai digelar pada tahun 1990 lalu, dihentikan pada bulan Januari tahun 2016 akibat konflik sejarah dua negara terkait pemasangan patung gadis yang merupakan simbol korban wanita perbudakan syahwat oleh Jepang.