Latihan gabungan terpadu untuk menghadapi serangan drone berlangsung di Seoul.
Skenario latihan akan mencakup sebuah drone tak dikenal yang muncul di sebuah fasilitas pemurnian air di Seoul, kemudian pasukan khusus Korea Utara memasuki fasilitas itu dan meledakkan bom sehingga banyak orang yang terluka.
Selanjutnya keadaan itu akan diberitahukan ke kepolisian dan pemadaman kebakaran melalui pusat pengontrolan, dan tim penyelamat dan evakuasi, pengejaran, serta pemadaman kebakaran, akan dikirim ke lokasi.
Helikopter milik Angkatan Darat kemudian akan memulai pencarian dan drone milik pemadaman kebakaran juga membantu pencitraan termal.
Sebuah batalion pengeboran akan mulai menggali untuk menyelamatkan korban yang terdampak akibat runtuhnya fasilitas bawah tanah, dan unit kimia, biologi, dan radiologi serta tim penghapus persenjataan peledak juga akan dikirim.
Senjata antipesawat beroda 'Cheonho', yang mendeteksi drone dengan alat pelacak elektro-optik juga dikerahkan untuk bersiap menghadapi provokasi drone tambahan.
Latihan itu akan diakhiri dengan prajurit Komando Pasukan Khusus yang turun dari helikopter Black Hawk melakukan pengejaran dan memusnahkan musuh dengan granat yang dilempar oleh drone.
Latihan kali ini direncanakan satu tahun setelah drone Korea Utara melanggar wilayah udara Korea Selatan.
Latihan yang dihadiri sekitar 500 personel itu merupakan latihan pertahanan terpadu untuk memeriksa kemampuan penanggulangan bersama oleh organisasi terkait jika terjadi provokasi dari Korea Utara.
Militer mengatakan akan memperkuat persiapan pertahanan terpadunya dengan saling berbagi informasi dan memperbaiki permasalahan yang terdapat selama latihan tersebut berlangsung.