Kementerian Pertahanan Korea Selatan telah memutuskan untuk menarik kembali semua buku pelajaran pendidikan mental militer yang kontroversial, yang menggambarkan tentang Pulau Dokdo sebagai lokasi sengketa wilayah berlangsung.
Dalam buku pelajaran untuk pendidikan mental militer yang diumumkan oleh Kementerian Pertahanan baru-baru ini, tertulis bahwa di sekitar Semenanjung Korea, beberapa negara kuat termasuk Cina, Rusia, dan Jepang, sedang mengalami konflik tajam. Dimana konflik militer berpotensi terjadi kapan saja karena sengketa wilayah yang sedang berlangsung seperti di Kepulauan Senkaku, Kepulauan Kuril, dan Pulau Dokdo.
Selain itu, menurut liputan KBS, Pulau Dokdo tidak dicantumkan pada banyak peta Semenanjung Korea dalam buku pelajaran pendidikan mental dasar tersebut.
Melalui keterangan tertulis pada hari Kamis (28/12), Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan audit atas segala masalah yang muncul dalam proses penulisan buku pelajaran tersebut selain menarik kembali dari peredaran.
Kementerian menambahkan bahwa pihaknya telah menyadari seriusnya situasi terkait kurangnya proses persiapan buku pelajaran dan akan melengkapi buku pelajaran berdasarkan fakta dalam waktu dekat, agar para prajurit dapat dibekali dengan mental kuat dan fakta yang benar.
Terkait dengan buku pelajaran tersebut, Juru Bicara Kementerian Pertahanan dalam pengarahan media hari Kamis (28/12) mengatakan bahwa subjek ungkapan tentang 'negara-negara ini', mengacu kepada Cina, Rusia, dan Jepang, dan negara-negara tetangga yang memiliki berbagai klaim atas wilayah tersebut, sehingga bukan Korea Selatan yang menyebut Pulau Dokdo sebagai wilayah sengketa.
Namun meski demikian, Presiden Yoon Suk Yeol telah memerintahkan untuk segera memperbaikinya karena hal seperti itu sama sekali tidak boleh terjadi.