Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Ekonomi

BOK Merilis Laporan Peningkatan Penduduk Belum Menikah dan Pasokan Tenaga Kerja

Write: 2024-01-08 14:59:02Update: 2024-01-08 15:05:42

BOK Merilis Laporan Peningkatan Penduduk Belum Menikah dan Pasokan Tenaga Kerja

Photo : YONHAP News

Sebuah laporan terbaru menemukan bahwa meningkatnya jumlah penduduk yang belum menikah seiring dengan angka pernikahan yang cenderung menurun di Korea Selatan, berdampak positif dalam memperluas partisipasi perempuan di pasar tenaga kerja.

Namun hal ini juga berperan sebagai faktor yang membatasi kapasitas pasokan tenaga kerja di masa depan, dengan mengurangi pasokan tenaga kerja laki-laki dan menurunkan angka kelahiran.

Tim Analis Ketenagakerjaan di Bank Sentral Korea (BOK) merilis sebuah laporan mengenai tren jangka panjang dalam peningkatan penduduk yang belum menikah dan pasokan tenaga kerja pada hari Senin (08/01). 

Dalam laporan tersebut terlihat perubahan selama 10 tahun terakhir, dan ditemukan bahwa penurunan pasokan tenaga kerja laki-laki lebih besar dibandingkan dengan peningkatan pasokan tenaga kerja perempuan, yang sejalan dengan meningkatnya proporsi penduduk yang belum menikah pada kelompok usia produktif Korea. Sehingga hal itu berdampak pada pengurangan total pasokan tenaga kerja baik dari segi lapangan kerja maupun jam kerja. 

Di antara total jumlah penduduk secara keseluruhan, proporsi penduduk yang belum menikah meningkat sebesar 3,2% poin selama 20 tahun terakhir. 

Terlebih lagi, proporsi penduduk yang belum menikah pada kelompok usia produktif meningkat sebesar 17,2%, menjadi 24,6% pada tahun 2020 dari yang sebelumnya 7,4%. Hal ini dinyatakan menjadi faktor utama yang meningkatkan angka belum menikah dalam total populasi.

Secara riil, tingkat rata-rata partisipasi ekonomi dan tingkat pekerjaan laki-laki yang menikah dari tahun 2013 hingga 2023, masing-masing sebesar 13% poin dan 16% poin lebih tinggi dibandingkan laki-laki yang belum menikah, dan tingkat pengangguran sekitar 4% poin lebih rendah.

Sedangkan, meningkatnya penduduk perempuan yang belum menikah mempengaruhi peningkatan total pasokan tenaga kerja, sebagaimana tingkat partisipasi ekonomi dan tingkat pekerjaan perempuan yang menikah lebih rendah masing-masing 19% poin dan 16% poin dibandingkan dengan perempuan yang belum menikah.  

Laporan tersebut mengungkapkan perlu untuk melakukan langkah untuk meningkatkan angka pernikahan dan partisipasi di pasar kerja dengan memperbaiki lingkungan kerja yang sesuai dengan penduduk yang belum menikah secara bersamaan.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >