Pemerintah Korea Selatan menganalisis bahwa kondisi ekonomi Korea Selatan semakin pulih, namun masih ada perbedaan kecepatan dalam pemulihan di tiap bidang ekonomi masing-masing.
Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatan menyatakan pada hari Jumat (12/01), bahwa kondisi ekonomi Korea Selatan tampak semakin pulih berkat ekspor.
Namun, konsumsi swasta dan investasi konstruksi masih mengalami kemerosotan, sehingga menunjukkan perbedaan kecepatan pemulihan di tiap bidang ekonomi.
Konsumsi swasta kuartal ketiga tahun lalu meningkat 0,3% dibandingkan kuartal sebelumnya, namun di kuartal kedua mengalami penurunan -0,1%.
Investasi di bidang konstruksi bulan November juga mengalami penurunan 4,1% dibandingkan bulan sebelumnya.
Namun, ekspor di bulan Desember meningkat 5,1%, tercatat mencapai 57,66 miliar dolar AS, dan khususnya ekspor rata-rata per hari bulan Desember meningkat 14,5% dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu.
Rasio kenaikan harga konsumen bulan Desember hampir sama dengan bulan sebelumnya yang mencapai 3,2% karena penurunan harga minyak petroleum, harga produk olahan, dan beberapa komoditas lainnya.
Pemerintah menyatakan bahwa ada ekspektasi terhadap perbaikan di bidang teknologi informasi, namun juga ada keprihatinan terkait kemerosotan pemulihan ekonomi global.
Ditambahkan pula, meskipun ada rasio geopolitik terkait perang antara Rusia dan Ukraina, serta ketidakstabilan kondisi di Timur Tengah, namun pemerintah tetap berupaya untuk memulihkan kehidupan masyarakat dan menstabilkan harga konsumen, sambil meningkatkan kedinamisan ekonomi Korea Selatan.