Sebuah drone atau pesawat nirawak siluman berukuran kecil, telah diterbangkan memasuki wilayah Korea Utara untuk melakukan misi pengintaian jika terjadi keadaan darurat.
Perwakilan militer menyatakan pada hari Rabu (18/01) bahwa pesawat nirawak siluman berbentuk ikan pari yang dikembangkan oleh Institut Analisis Pertahanan Korea (ADD) telah ditempatkan dalam pasukan di garis depan setelah menyelesaikan uji penerbangan.
Pesawat tersebut dapat terbang sejauh ratusan kilometer per jam secara otomatis, dengan rute perjalanan yang telah diatur terlebih dahulu tanpa terdeteksi radar militer Korea Utara.
Selain itu, pesawat tersebut juga dilengkapi dengan fungsi penerbangan kembali secara otomatis setelah menyelesaikan misi pengintaian udara.
Militer Korea Selatan telah membentuk Komando Operasi Drone pada bulan September tahun lalu dan mengembangkan pesawat nirawak siluman yang berukuran kecil.