Akibat penyebaran norovirus dan penyakit organ pernafasan menjelang libur hari raya tahun baru Imlek, otoritas kesehatan Korea Selatan mengoperasikan sistem pencegahan penyakit lebih awal.
Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) menyatakan, bahwa pihaknya mengoperasikan sistem pencegahan penyakit mulai tanggal 19 Januari hingga 18 Februari mendatang.
KDCA memeriksa sistem laporan dengan lembaga kesehatan di seluruh daerah di Korea Selatan, dan tetap menjaga sistem laporan darurat selama 24 jam.
Selain itu, KDCA menyosialisasikan langkah pencegahan penyakit secara lebih awal terhadap lembaga medis, apotek, fasilitas pengasuhan anak, dan lainnya.
Kasus penyakit terkait norovirus pada musim dingin ini mencapai titik tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
Selama dua pekan terakhir pada bulan ini, muncul 360 kasus penyakit infeksi norovirus, dan khususnya pasien berusia 0-6 tahun paling banyak dengan 49,4%.
Sementara itu, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit akibat penyebaran Respiratory Syncytial Virus (RSV) juga meningkat drastis. Penyebaran RSV pada usia 0-6 tahun paling banyak dengan 57,7%.
Ketua KDCA Ji Young-mi menekankan bahwa apabila ada pasien yang mengalami mual, diare, rasa sakit perut, atau ada pasien terkait penyebaran RSV, harus melaporkannya ke puskesmas terdekat.
Dia juga merekomendasikan vaksinasi COVID-19 bagi kalangan lansia dan masyarakat yang masuk ke fasilitas yang rentan pada penyebaran penyakit.