Harian Jepang Nihon Keizai Shimbun melaporkan bahwa rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada tahun lalu dikalahkan oleh Jepang untuk pertama kali dalam 25 tahun setelah krisis moneter tahun 1998 lalu, namun diperkirakan Korea Selatan akan kembali mengalahkan Jepang.
Bank Sentral Korea(BOK) mengumumkan bahwa rasio pertumbuhan Produk Domestik Bruto(GDP) Korea Selatan pada tahun lalu mencapai 1,4 persen.
Rasio pertumbuhan ekonomi Jepang pada tahun lalu belum diumumkan, namun pada bulan Oktober lalu Dana Moneter Internasional(IMF) memperkirakan rasio pertumbuhan ekonomi Jepang bertumbuh sebanyak 2 persen.
Menurut Nihon Keizai Shimbun, masalah ekonomi Korea Selatan dari segi struktur ekonomi seperti kemerosotan semikonduktor, dan juga ada kemungkinan daya saing industri Korea Selatan mengalami penurunan karena peningkatan teknologi manufaktur Cina.
Selain itu, ada banyak yang berpendapat bahwa ekonomi Korea Selatan memasuki era pertumbuhan rendah karena rasio pertumbuhan potensial tidak mengalami kenaikan akibat kelahiran rendah, penuaan usia penduduk, serta penurunan daya saing dan produktivitas.
Sementara IMF memprediksi bahwa rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan bergerak di kisaran 2 persen setelah tahun 2024 mendatang.