Nilai ekspor makanan olahan beras Korea Selatan mencapai rekor tertinggi pada tahun lalu, karena K-Food, seperti nasi putih instan, Gimbab beku, Tteokbokki dan lainnya berhasil menarik minat besar konsumen luar negeri.
Menurut Kementerian Pertanian dan Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation (aT) pada hari Senin (29/01), volume ekspor makanan olahan beras pada tahun lalu tercatat mencapai 217.239.000 dolar AS.
Angka tersebut meningkat 19,5% jika dibandingkan dengan tahun lalu dan bahkan untuk pertama kali melampaui 200 juta dolar AS. Jumlah ekspor itu tampaknya terus meningkat setiap tahun sejak tahun 2015.
Amerika Serikat merupakan negara importir terbesar makanan olahan beras Korea Selatan dengan mencatat 52,8% dari total jumlahnya, menjadi 114,8 juta dolar, disusul oleh Vietnam sebesar 14,99 juta dolar, Uni Eropa sebesar 14,89 juta dolar dan Jepang 12,58 juta dolar.
Makanan Korea Selatan dianggap sebagai makanan yang sehat, dan K-konten yang semakin populer di setiap negara memberikan dampak positif dalam peningkatan ekspor makanan olahan beras Korea Selatan.
Terlebih lagi pemerintah dan para pengamat memperkirakan bahwa ke depannya, permintaan makanan olahan beras itu akan semakin meningkat, sehingga jumlah ekspor pun akan terus meningkat.