Samsung Electronics melaporkan bahwa laba operasionalnya di kuartal keempat tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 34% dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu. Hal itu disebabkan oleh defisit di bidang semikonduktor dan lesunya bisnis peralatan rumah tangga.
Raksasa teknologi Korea Selatan itu memaparkan dalam sebuah sesi pada hari Rabu (31/01), bahwa pada kuartal keempat tahun lalu, laba operasionalnya turun 34,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi 2,824 triliun won. Angka tersebut jauh lebih rendah dari estimasi pasar yang mencatatkan angka 3 hingga 4 triliun won.
Terlebih lagi defisit bisnis semikonduktor berdampak besar dalam kinerja yang buruk. Dimana bidang semikonduktor mencatat defisit sebesar 2,2 miliar won selama periode yang sama. Sedangkan, bisnis utama lainnya, yakni sektor DRAM kembali pulih untuk mencatatkan surplus dalam setahun.
Demikian pasar semikonduktor juga menunjukkan tren pemulihan secara perlahan, namun defisit tahunan semikonduktor dibukukan hampir 15 triliun won karena kelesuan yang berlanjut sejak awal tahun lalu. Bahkan penjualan bidang televisi, peralatan rumah tangga, dan ponsel pintar pun mengalami penurunan.
Laba operasional Samsung Eletronics mencapai 6,5 triliun won pada tahun 2023, turun 85% dari tahun sebelumnya, menandai penurunan di bawah angka 10 triliun won untuk pertama kalinya dalam 15 tahun sejak tahun 2008 saat krisis keuangan global.
Pihak Samsung menuturkan bahwa meskipun kinerjanya buruk, namun pihaknya tetap berfokus pada pertumbuhan masa depan, termasuk melakukan investasi bidang penelitian dan pengembangan teknologi dengan skala terbesar yang pernah ada.
Para pengamat memperkirakan bahwa kinerja Samsung Electronics akan pulih sekitar paruh kedua tahun ini, sebagaimana permintaan IT dan memori akan berangsur pulih.