Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan menyatakan hari Jumat (02/02) bahwa Korea Utara meluncurkan sejumlah rudal jelajah ke arah Laut Barat. 

Menurut JCS, pihaknya telah mendeteksi sejumlah rudal jelajah yang diluncurkan ke Laut Barat pada pukul 11.00 hari Jumat. Otoritas intelijen antara Korea Selatan dan Amerika Serikat tengah menganalisis misil tersebut. 

JCS menambahkan, bahwa militer Korea Selatan telah meningkatkan peringatan dan postur kesiapsiagaan terhadap Korea Utara di bawah kerja sama erat dengan AS, serta memantau perkembangan situasi Korea Utara. 

Peluncuran rudal jelajah Korea Utara tersebut merupakan peluncuran pertama dalam tiga hari, sejak tanggal 30 Januari lalu. 

Rudal jelajah tersebut diperkirakan diluncurkan dari daratan Provinsi Pyongan ke arah Laut Barat. 

Menurut miiliter Korea Selatan, waktu terbang rudal tersebut hanya mencapai puluhan menit dan jarak jangkauan lebih pendek daripada rudal sebelumnya, yaitu rudal jelajah 'Hwasal-2' yang jarak jangkaunya antara 1.500 - 2.000 km. 

Pejabat militer Korea Selatan terkait menyatakan bahwa Korea Utara telah melakukan uji coba peluncuran rudal jelajah sebanyak empat kali tahun ini untuk meningkatkan akurasinya. 

Sementara, Ketua Pusat Misil dari Lembaga Penelitian Strategi Keamanan Nasional Jang Young-geun, menganalisis bahwa Korea Utara berniat untuk menunjukkan berbagai skenario yang dapat membatasi kemampuan pertahanan Korea Selatan dengan melakukan pengetesan peluncuran rudal jelajah melalui berbagai jenis peluncur, baik menggunakan peluncur jarah jauh ataupun kapal selam dan pesawat jet.