Pemerintah Korea Selatan mengumumkan bahwa pihaknya akan menambah kuota mahasiswa fakultas kedokteran untuk tahun 2025 sebanyak 2.000 orang.
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan menyatakan bahwa jumlah kuota mahasiswa fakultas kedokteran akan ditambah sebanyak 65,4% atau 5.058 orang dari yang saat ini 3.058 orang. Jumlah kuota tersebut diketahui tidak pernah bertambah sejak tahun 2006 lalu.
Kementerian menyatakan bahwa kurangnya jumlah dokter di Korea Selatan sebagai penyebab utama dalam krisis layanan medis di daerah.
Presiden Yoon Suk Yeol menekankan perlunya untuk menambah jumlah kuota mahasiswa fakultas kedokteran, karena 15 ribu orang dokter sangat dibutuhkan hingga tahun 2035 mendatang.
Sementara itu, para dokter memprotes keras atas pengumuman jumlah kuota dokter tersebut dengan cara mogok kerja.
Asosiasi Dokter Korea Selatan menggelar jumpa pers pada hari Selasa pagi (06/02), dan mengatakan akan melakukan aksi mogok kerja apabila pemerintah mengumumkan penambahan jumlah kuota fakultas kedokteran secara sepihak.
Asosiasi Dokter Magang Korea Selatan (The Korean Intern Resident Association, KIRA) juga menyatakan kemungkinan aksi mogok kerja dengan mempublikasikan hasil survei yang berisi 88% dokter akan mengambil aksi bersama, apabila ada pengumuman pemerintah terkait hal serupa.