Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa mematuhi Perjanjian Non-Proliferasi (NPT) merupakan kepentingan nasional, serta menepis seruan untuk mempersenjatai diri dengan nuklir.

Presiden membuat pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara yang disiarkan di KBS pada hari Rabu (07/02).

Yoon menekankan bahwa negara harus lebih memperkuat keamanan karena Korea Utara bertindak tidak logis dan tidak masuk akal, dengan mengatakan bahwa Korea Utara telah berusaha mengubah Korea Selatan menjadi negara komunis selama lebih dari 70 tahun.

Mengenai seruan agar Korea Selatan membuat senjata nuklir, Yoon mengatakan bahwa meskipun tidak akan butuh waktu lama bagi Korsel untuk melakukannya karena kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, namun Korsel akan menghadapi berbagai sanksi ekonomi, yang akan menjadi pukulan berat bagi perekonomian, dan menepis gagasan tersebut sebagai hal yang tidak realistis.

Mengenai hubungan Korsel dengan Jepang, Yoon mengatakan bahwa terlepas dari keputusan pengadilan terhadap para korban kerja paksa Jepang di masa perang, hubungan bilateral saat ini telah dipulihkan dan bergerak menuju masa depan.

Mengenai kerja sama trilateral antara Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang, presiden mengatakan bahwa akan lebih berarti bagi ketiga negara untuk tidak hanya bekerja sama dalam menghadapi ancaman Korea Utara, namun juga menunjukkan kepemimpinan bersama untuk perdamaian dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik serta seluruh dunia.

Mengenai hubungan dengan Cina, Yoon mengatakan bahwa ia tidak berpikir bahwa kebijakan nasional dan diplomasi dasar antara Korea Selatan dan Cina berbeda, dan menambahkan bahwa saat ini tidak ada masalah serius dalam perdagangan bilateral.