Asosiasi Dokter Magang Korea (KIRA), yang mewakili residen medis dan dokter magang di Korea Selatan, mengadakan pertemuan umum luar biasa secara daring pada hari Senin malam (12/02) untuk membahas tanggapan mereka terhadap rencana pemerintah yang akan menambah kuota penerimaan mahasiswa baru fakultas kedokteran.
Menurut komunitas medis pada hari Selasa (13/02), para dokter magang mengadakan pertemuan tengah malam untuk membahas berbagai cara dalam menghentikan ekspansi yang direncanakan. Pertemuan tersebut berakhir hingga larut malam namun hasilnya belum dirilis.
KIRA mengatakan bahwa dalam sebuah survei yang diadakan pada hari Senin (05/02) lalu terhadap sekitar 10 ribu dokter magang di sekitar 140 rumah sakit, 88,2% mengatakan bahwa mereka bersedia untuk berpartisipasi dalam aksi kolektif untuk memprotes rencana pemerintah tersebut.
Sebelumnya, residen dan dokter magang di rumah sakit umum yang disebut "Lima Besar" di Korea Selatan, termasuk Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul dan Rumah Sakit Pesangon, juga telah mengumpulkan pendapat dalam survei mereka sendiri tentang apakah akan mengambil tindakan kelompok.
Sehubungan dengan pengumuman pemerintah yang memperingatkan akan adanya tanggapan keras terhadap setiap aksi kolektif dari para dokter, pertemuan hari Senin itu diperkirakan akan membahas metode dan waktu yang tepat untuk melakukan aksi kolektif, seperti pengunduran diri massal, pengembalian lisensi dokter, dan aksi mogok kerja kolektif.
Asosiasi Dokter Korea (KMA) juga berencana untuk membentuk komite pengarah darurat pada pekan ini, dan mengadakan 16 aksi unjuk rasa di tingkat kota di seluruh negeri pada hari Kamis (15/02) mendatang.