Para dokter magang di 5 rumah sakit umum utama di wilayah ibukota, telah memutuskan untuk mengajukan surat pengunduran diri secara massal pada hari Senin (19/02), sebagai bentuk protes atas rencana pemerintah yang akan menambah kuota penerimaan mahasiswa baru di fakultas kedokteran.
Asosiasi Dokter Magang Korea (Korea Intern Resident Association, KIRA), yang mewakili residen medis dan dokter magang di Korea Selatan, mengumumkan keputusan tersebut pada hari Jumat (16/02) setelah pertemuan darurat selama tiga jam dengan perwakilan dokter magang di 5 rumah sakit, yang berakhir pada pukul 2 dini hari Jumat.
KIRA mengatakan bahwa para dokter magang di 5 rumah sakit tersebut juga berencana untuk melakukan aksi mogok kerja pada hari Selasa (20/02) pekan depan mulai pukul 6 pagi.
KIRA berencana untuk membentuk komite darurat yang melibatkan para perwakilan, dan melakukan survei terhadap dokter magang di rumah sakit pelatihan lain tentang niat mereka untuk bergabung dalam aksi pengunduran diri massal.
Kelima rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul, Rumah Sakit Severance, Pusat Medis Samsung, Pusat Medis Asan dan Rumah Sakit St. Mary's Seoul.
Sementara itu dalam upaya untuk memblokir potensi aksi mogok kerja dokter, pemerintah telah memerintahkan rumah sakit pelatihan untuk menolak surat pengunduran diri dari para dokter magang dan dokter residen.