Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan pada hari Senin (19/02) telah mengeluarkan perintah bagi semua dokter magang di seluruh negeri, untuk tetap memberikan layanan medis. Hal itu disebabkan karena sejumlah dokter magang di lima rumah sakit besar yang mengundurkan diri secara massal sebagai bentuk protes atas rencana pemerintah untuk menambahkan kuota penerimaan mahasiswa fakultas kedokteran.
Wakil Kedua Menteri Kesehatan, Park Min-soo mengatakan dalam pengarahan pers bahwa pihaknya mengeluarkan perintah bagi dokter magang di 221 rumah sakit di seluruh negeri untuk tetap dan terus bekerja seperti biasa. Ditambahkan bahwa pemerintah dijadwalkan akan melakukan inspeksi di lapangan pada hari Senin ini.
Wakil menteri Park juga menyampaikan penyesalan dan keprihatinan yang mendalam atas tindakan Asosiasi Dokter Korea (KMA) yang menggelar aksi kolektif, dengan mengkritik bahwa KMA lah yang justru mendorong aksi kolektif oleh para dokter magang tersebut.
Park melanjutkan bahwa Perdana Menteri Han Duck-soo telah meminta kepada para dokter untuk menahan diri dari tindakan kolektif itu dan tetap memberikan pelayanan medis untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat.
Namun KMA justru menganggap seruan tersebut sebagai tantangan dari pemerintah terhadap dokter. Sehingga jika pemerintah berupaya untuk menghukum para dokter yang mengambil aksi berdasarkan keinginan mereka, maka hal itu akan berpotensi menciptakan 'bencana medis'.
Selanjutnya dia mengkritik pernyataan KMA tersebut sebagai respons yang tidak manusiawi dan mengancam masyarakat, dengan mengatakan bahwa sungguh sulit dipercaya bahwa hal itu dilontarkan oleh dokter yang seharusnya menyelamatkan hidup pasien.