Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya akan mengizinkan masyarakat mengakses sistem layanan medis militer, jika para dokter mulai melakukan aksi mogok kerja sebagai bentuk protes terhadap rencana pemerintah yang akan menambah kuota mahasiswa fakultas kedokteran.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Jeon Ha-kyu mengatakan pada hari Senin (19/02), bahwa ruang gawat darurat di 12 rumah sakit militer, termasuk Rumah Sakit Ibu Kota Angkatan Bersenjata, akan dibuka untuk masyarakat sipil dalam memberikan layanan kesehatan sebagai bagian dari tanggapan pemerintah terhadap aksi kolektif dari para dokter.
Jubir Jeon melanjutkan bahwa pihak militer akan mempertimbangkan pemberian layanan kesehatan bagi masyarakat umum jika tidak ada gangguan dalam layanan medis bagi para tentara, dan ke depannya juga akan mengkaji pengiriman petugas medis militernya.