Akibat kenaikan harga minyak global yang disebabkan oleh ketidakstabilan wilayah Timur Tengah, pemerintah Korea Selatan tengah membahas langkah kestabilan harga minyak bumi dan membuat rencana pemeriksaan SPBU.

Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya Korea Selatan menggelar rapat untuk memantau kondisi pasar minyak bumi pada hari Jumat (23/02) untuk membahas langkah kestabilan harga minyak bumi. 

Kementerian tersebut menjelaskan bahwa kondisi di wilayah Timur Tengah saat ini masih tidak stabil, akibat serangan kelompok pemberontak Houthi terhadap kapal yang melintas di Laut Merah. Sehingga berdampak pada harga minyak bumi di dalam negeri Korea Selatan yang turut mengalami kenaikan. 

Ditambahkan pula, ketegangan di Timur Tengah masih belum mereda seiring dengan sikap Israel terhadap Hamas, sehingga penurunan harga minyak diprediksi masih sulit terjadi dalam waktu dekat. 

Untuk memeriksa tindakan ilegal yang diakibatkan oleh kenaikan harga minyak global, kementerian akan melakukan pemeriksaan khusus terhadap seluruh SPBU hingga bulan Juni mendatang. 

Selain itu, pihaknya juga akan mengambil langkah agar informasi SPBU yang menampilkan harga lebih rendah yang tengah dipublikasikan melalui laman (www.opinet.co.kr) dan aplikasi mobile bisa ditampilkan di mesin navigasi dalam kendaraan. 

Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya meminta para pihak terkait agar harga minyak bumi dapat kembali stabil dengan meminimalkan kekhawatiran masyarakat.