Terdapat analisis dari Institut Pengembangan Nasional Korea (KDI) yang memaparkan bahwa kelahiran yang rendah dan minat yang tinggi terhadap pendidikan swasta disebabkan karena sulitnya akses lowongan kerja.
Berdasarkan analisis tersebut, masalah kelahiran rendah dan minat yang tinggi terhadap pendidikan swasta dapat dipecahkan, jika jumlah lowongan kerja di perusahaan besar yang menyediakan kondisi kerja yang baik mengalami peningkatan.
Berdasarkan data, jumlah pekerja di perusahaan dengan karyawan lebih dari 300 orang mencapai 18% pada tahun 2021, namun jumlah pekerja di perusahaan dengan karyawan kurang dari 10 orang mencapai 30,7%.
Jumlah gaji rata-rata di perusahaan dengan karyawan lebih dari 5 orang dan kurang dari 10 orang hanya mencapai 54% dari jumlah gaji dari perusahaan dengan karyawan lebih dari 300 orang.
KDI menyatakan bahwa kurangnya jumlah lowongan kerja di perusahaan besar mengakibatkan persaingan yang ketat untuk masuk perguruan tinggi, dan kekuatan ekonomi orang tua pun berpengaruh besar.
Perusahaan besar juga diketahui telah memberikan cuti melahirkan kepada karyawannya, sehingga kekurangan jumlah lowongan kerja di perusahaan besar sangat berdampak pada kelahiran yang rendah.
Menurut KDI, upaya pemerintah saat ini berfokus untuk mengembangkan perusahaan kecil dan menengah (UKM) dengan membatasi perusahaan besar, sehingga perlu untuk mengevaluasi efektivitas langkah dukungan tersebut serta mempertimbangkan kembali regulasi terkait perusahaan besar.