Presiden Yoon Suk Yeol menegaskan bahwa terdapat gerakan kemerdekaan di bidang pendidikan dan budaya dalam masa penjajahan Jepang. Hal itu ia sampaikan saat berpidato untuk memperingati Hari Gerakan Kemerdekaan 1 Maret.
Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyatakan pada hari Selasa (27/02) bahwa informasi terkait gerakan kemerdekaan di bidang pendidikan dan budaya dinilai masih relatif rendah. Sehingga pihaknya akan menggaungkan hal yang lebih seimbang terhadap gerakan kemerdekaan di dalam pidato tersebut, bersama dengan perjuangan mantan Presiden Lee Seung-man yang bergerak di bidang diplomasi.
Presiden Yoon menyampaikan pesan untuk mencari langkah pengembangan masa depan dengan menegaskan bahwa gerakan kemerdekaan adalah gerakan untuk membangun negara demokrasi dan bebas yang menghargai kebebasan, HAM, dan konstitusi dalam pidato tersebut.
Sementara itu, pesan yang disampaikan untuk Jepang akan berfokus pada peningkatan kerja sama dan persahabatan antara dua negara menjelang 60 tahun jalinan hubungan diplomasi.