Pemerintah Korea Selatan berencana untuk mencantumkan kurikulum tentang perkembangan politik dan ekonomi Korea Selatan dalam buku pelajaran untuk warga diaspora Korea Selatan di luar negeri.
Pemerintah Korsel juga menambahkan anggaran pendidikan dan budaya untuk 1.462 unit sekolah bahasa Korea di luar negeri.
Pada Kamis (07/03), Badan Urusan Warga Diaspora Korea di Luar Negeri (OKA) mengumumkan rencana pelaksanan tugas utama 2024. Tugas tersebut meliputi pelaksanaan proyek berkala yang dapat memberikan keunggulan bagi komunitas warga keturunan Korea, dukungan bagi perusahaan kecil dan menengah warga Korea di luar negeri, termasuk penciptaan lowongan kerja, dan pertumbuhan bersama 7 juta warga diaspora Korea.
Dengan meningkatnya jumlah generasi kedua dan ketiga imigran keturunan Korea di luar negeri yang berdarah campuran, peran OKA untuk memperkuat identitas keturunan Korea diperlukan. Pihaknya akan menyediakan program pendidikan agar identitas diri sebagai warga Korea tetap terjaga.
OKA juga akan mengembangkan konten pendidikan dan membuka pertemuan setempat melalui kunjungan ke 15 negara utama.
Khususnya, rencana mencantumkan perkembangan Korea Selatan dalam kurikulum buku pelajaran bagi warga keturunan Korea menjadi sorotan penting. Rencana tersebut akan dilakukan melalui kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk komunitas warga Korea setempat, Kementerian Luar Negeri dan badan swasta.
Kepala OKA, Lee Key-cheol menekankan bahwa proyek tersebut bermanfaat untuk menaikkan posisi warga keturunan Korea dan memperluaskan pengaruh budaya Korea di luar negeri.