Sehubungan dengan penghentian pembuangan air terkontaminasi zat radioaktif PLTN Fukushima akibat gempa bumi yang terjadi di laut sekitar prefektur Fukushima pada dini hari Jumat(15/03), pemerintah Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya telah mengonfirmasi ke pemerintah Jepang bahwa gempa itu tidak menimbulkan masalah yang serius.

Wakil Direktur Pertama Kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah Park Goo-yeon menyatakan bahwa pemerintah telah menegaskan proses pembuangannya telah dihentikan melalui monitoring (pemantauan) secara real-time. 

Ditambahkan pula, pemerintah terus mencermati perkembangan situasi karena gempa bumi terus terjadi di laut Fukushima sambil berkomunikasi erat dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), serta akan mengirimkan pakar Korea Selatan ke Fukushima untuk mengonfirmasi berbagai hal terkait. 

Sebelumnya pada pukul 00.14 dini hari Jumat, gempa berkekuatan 5,8 melanda wilayah laut di prefektur Fukushima, dan pembuangan air dari PLTN Fukushima dihentikan.

Berdasarkan prosedur keamanan, apabila gempa berkekuatan lima Skala Richter terdeteksi, maka pembuangan air harus dihentikan. Dimana Tokyo Electric Power Company (TEPCO) dengan segera menghentikan pembuangan air pada pukul 00.33, serta memberitahukan hal tersebut kepada pemerintah Korea Selatan. 

Menurut TEPCO, tidak ada perubahan yang signifikan dari peralatan monitoring terhadap PLTN Fukushima atau fasilitas terkait pelepasan air, serta tidak ada kebocoran radioaktif ke luar.