Presiden Yoon Suk Yeol menyerukan kepada negara-negara demokratis yang memiliki nilai universal untuk bersama-sama menangani disinformasi.
Presiden membuat seruan tersebut pada hari Rabu (20/03) dalam sesi virtual KTT ketiga untuk Demokrasi, dengan mengatakan bahwa "berita palsu" tidak hanya bertanggung jawab atas penyebaran informasi yang salah, tetapi juga menyebabkan konflik dan perpecahan sosial.
Yoon mengatakan bahwa disinformasi menyebabkan orang mengambil keputusan yang salah, mengancam pemilu yang merupakan dasar dari demokrasi, dan merupakan provokasi yang jelas terhadap demokrasi.
Presiden kemudian mendesak negara-negara demokratis untuk bersama-sama menyiapkan undang-undang dan sistem untuk menangani disinformasi secara tegas.
Dia menekankan bahwa komunitas internasional harus bekerja sama untuk menegakkan hukum secara tegas terhadap gangguan yang mencoba untuk mempengaruhi pemilu di negara lain.
Yoon juga menekankan perlunya untuk dapat berbagi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) untuk memerangi berita palsu, dan berjanji bahwa Korea Selatan akan bekerja sama dengan pemerintah lain, organisasi internasional, dan mitra sektor swasta untuk mencapai tujuan itu.