Akibat kontroversi terkait kasus Line Yahoo yang dimulai dari permintaan Jepang untuk meninjau hubungan modal Line Yahoo dengan Naver, Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah yang dibutuhkan untuk kepentingan masyarakat dan perusahaan Korea Selatan, serta akan menindak tegas segala bentuk tindakan diskriminatif.
Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyatakan bahwa, pemerintah telah membahas langkah lanjutan dengan pihak Naver, setelah kasus kebocoran besar-besaran data pengguna Line pada bulan November lalu, dan menegaskan fakta dari pemerintah Jepang.
Pemerintah Korea Selatan menekankan bahwa pihaknya akan mengambil langkah tegas apabila terdapat tindakan diskriminatif yang tidak sesuai dengan pernyataan perusahaan Korea Selatan.
Ditambahkan pula, Naver juga diwajibkan untuk menjelaskan situasi saat ini atas masalah dan kontroversi yang beredar secara lebih jelas, seperti pembahasan terkait penjualan modal dengan Line Yahoo, isi dialog dengan pemerintah Jepang, dan hal berkaitan lainnya.
Kantor Kepresidenan meminta kepada dunia politik agar tidak menimbulkan sentimen negatif terhadap Jepang, karena hal serupa tidak akan bermanfaat untuk melindungi perusahaan Korea Selatan.