Korea Selatan telah merampungkan pengembangan sistem rudal permukaan ke udara jarak jauh (L-SAM), yang mampu mencegat rudal Korea Utara yang masuk pada ketinggian yang lebih tinggi.
Seorang pejabat Direktorat Jenderal Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA) pada hari Sabtu (25/05) menyampaikan, bahwa L-SAM baru-baru ini menjalani evaluasi kelayakan penggunaan dalam tempur, dengan memenuhi standar persyaratan teknis dan militer. Demikian diperkirakan bahwa L-SAM akan mulai diproduksi paling cepat pada tahun depan dan akan dioperasikan pada tahun 2028.
L-SAM, merupakan bagian penting dalam sistem Pertahanan Udara dan Rudal Korea (KAMD) yang dirancang untuk menembak jatuh target pada ketinggian 50 hingga 60 kilometer.
Militer Korea Selatan saat ini diketahui masih mengandalkan sistem Baterai Pertahanan Area Terminal Jangkauan Tinggi AS (Terminal High Altitude Area Defense, THAAD) untuk pertahanan di ketinggian.
Selain itu, sistem rudal permukaan-ke-udara jarak menengah buatan dalam negeri 'Cheongung-II' dan sistem Patriot Advanced Capability-Three AS (PAC-3) dioperasikan untuk menembakkan rudal pada ketinggian yang lebih rendah.
Jika L-SAM, yang dikenal sebagai ‘THAAD versi Korea Selatan' dioperasikan dalam sistem persenjataan militer, maka jangkauan dan cakupan operasi jaringan pertahanan diharapkan dapat meningkat ke depannya.