Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dilaporkan memandu latihan tembak sejumlah peluncur roket super besar pada hari Kamis (30/05) dalam sebuah unjuk kekuatan. 

Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) mengatakan pada hari Jumat (31/05) bahwa Korea Utara mengadakan latihan tersebut untuk menunjukkan kesiapan rezimnya dalam melakukan serangan preemptive jika musuh mencoba untuk menggunakan kekuatan militer dalam melawan Korea Utara, dan menambahkan bahwa Kim secara langsung memerintahkan “unjuk kekuatan dengan menembak.”

Laporan tersebut muncul sehari setelah Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan bahwa pihak militer mendeteksi sekitar sepuluh rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan ke arah Laut Timur dari daerah Sunan di Pyongyang pada pukul 6:14 hari Kamis pagi. 

KCNA menggambarkan latihan tersebut sebagai respons Korea Utara terhadap unjuk kekuatan Korea Selatan yang berbahaya terhadap pelaksanaan hak-hak kedaulatan Korea Utara, yang tampaknya mempermasalahkan keputusan Seoul dalam menggelar latihan udara pada hari Senin (27/05) setelah Korea Utara menginformasikan kepada Jepang mengenai rencana peluncuran satelit mata-mata.

Kim Jong-un dilaporkan mengatakan bahwa latihan tersebut akan menjadi kesempatan untuk menunjukkan dengan jelas konsekuensi apa yang akan dihadapi para musuh jika mereka memprovokasi Korea Utara.

KCNA menyebut bahwa Kim juga mendesak “pasukan nuklir” Korea Utara untuk bersiap-siap menjalankan misi pencegahan perang serta mengambil inisiatif jika terjadi perang.