Pemerintah Korea Selatan membantah penilaian yang dibuat oleh Woodside Energy Group dari Australia yang menyatakan bahwa eksplorasi ladang gas di Laut Timur tidak memiliki prospek.
Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya dan Perusahaan Minyak Nasional Korea (KNOC) menggelar siaran pers pada hari Kamis (06/06) yang mengatakan bahwa penilaian tersebut tidak sesuai dengan fakta-fakta yang ada ketika mempertimbangkan keadaan terkait.
Meskipun mengonfirmasi bahwa Woodside menarik diri pada bulan Januari dari proyek bersama dengan KNOC untuk mengeksplorasi ladang gas di Laut Timur, kementerian tersebut mengatakan bahwa langkah itu diambil dalam proses penyesuaian kembali proyek-proyek yang ada setelah Woodside bergabung dengan BHP, sebuah perusahaan publik pertambangan dan logam Australia, pada bulan Juni 2022.
Woodside mengatakan dalam laporan tahun 2023 bahwa mereka menarik diri dari area pertambangan yang tidak lagi memiliki prospek dalam proses memaksimalkan portofolio eksplorasinya.
Laporan tersebut mengatakan bahwa upaya itu termasuk keputusan untuk keluar dari blok di laut dalam Trinidad dan Tobago dan menyelesaikan kegiatan keluar secara resmi di Korea Selatan, Kanada, dan Myanmar.
Antara tahun 2007 dan 2016, Woodside dan KNOC telah bersama-sama mengeksplorasi dua area di Laut Timur, yang disebut oleh pemerintah pada awal pekan ini berpotensi memiliki cadangan minyak dan gas yang sangat besar.