Terdapat prediksi yang memperkirakan bahwa hari dengan gelombang panas ekstrem pada tahun ini akan lebih banyak daripada tahun-tahun sebelumnya. 

Pusat Penelitian Gelombang Panas Ekstrem dari Ulsan National Institute of Science and Technology (UNIST) menyatakan hasil penelitian yang diperkirakan melalui LSTM (Long Short-Term Memory) pada hari Jumat (07/06). 

Hari yang dipengaruhi gelombang panas ekstrem berarti hari dimana suhu udara tertinggi mencapai lebih dari 33 derajat Celsius, dan jumlah hari tersebut pada tahun lalu mencapai 13,9 hari. 

Suhu udara dari bulan Juni dan Agustus akan terasa sangat panas, dan suhu udara dari bulan Juli akan terasa normal seperti musim pada umumnya.

Namun, terdapat kemungkinan besar bahwa intensitas hujan di Asia Timur pada bulan Juli akan meningkat, sehingga hari gelombang panas ekstrem tidak begitu banyak, tetapi fenomena malam tropis dan hari kelembaban akan sering muncul. 

Pusat penelitian tersebut menekankan bahwa gelombang panas ekstrem akan muncul mulai akhir bulan Juli hingga pertengahan bulan Agustus, sehingga perlu untuk waspada dalam menghadapi potensi bencana akibat dampak dari gelombang panas dan hujan deras tersebut.