Asosiasi Medis Korea (KMA) telah mengumumkan akan menghentikan layanan medis mulai tanggal 18 Juni mendatang, namun para dokter di bidang perawatan darurat seperti persalinan, anestesi, dan ruang gawat darurat akan tetap memberikan pelayanan di rumah sakit.
Sebanyak 140 unit rumah sakit yang merupakan anggota dari Asosiasi Rumah Sakit Kandungan Korea tidak akan mengambil bagian dalam aksi mogok kerja oleh KMA. Sementara para dokter dari ruang gawat darurat dan anestesi juga akan tetap memberikan layanan medis secara bergantian untuk mengikuti aksi mogok kerja.
Meski demikian para pasien merasa khawatir akan hal itu, sehingga 92 unit badan pasien meminta untuk membatalkan rencana aksi mogok kerja para dokter itu.
Serikat kerja dari Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul dan Rumah Sakit Severance yang telah menyatakan aksi mogok kerja oleh para profesor, mengeluarkan pernyataan untuk membatalkan rencana aksi mogok kerja dari para profesor kedokteran.