Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya dan Jepang tengah membahas pendaftaran tambang emas di Pulau Sado, Jepang yang merupakan lokasi dimana warga Korea Selatan dipekerjakan secara paksa oleh Jepang di masa penjajahan, sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan Im Soo-suk mengatakan pada hari Kamis (13/06) bahwa kedua negara membahas hal tersebut dengan serius, dan Korea Selatan tetap berpegang teguh dengan pernyataan bahwa tambang emas yang terletak di Pulau Sado harus mencerminkan seluruh sejarah di masa lalu.

Belakangan ini, sebuah badan penasehat UNESCO dilaporkan telah menangguhkan nominasi tambang-tambang Jepang yang kontroversial di pulau Sado sebagai Situs Warisan Dunia, dan meminta dokumen-dokumen tambahan untuk mencerminkan sejarah terkait. 

Pendaftaran tambang Sado sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO akan ditetapkan oleh Komite Warisan Dunia pada akhir bulan Juli mendatang.

Pemerintah Korea Selatan berencana tidak akan mencegah konsensus jika pernyataan dari Korea Selatan diterapkan dalam proses pendaftaran tambang Sado. Namun jika hal itu tidak dilakukan, maka Korea Selatan akan menolak pendaftaran tersebut.