Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyampaikan protes atas penandatanganan perjanjian hubungan kemitraan strategis dan komprehensif antara Korea Utara dan Rusia, dengan memanggil Duta Besar Rusia untuk Korea Selatan.
Wakil Pertama Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kim Hong-kyun menyampaikan pernyataan pemerintah Korea Selatan mengenai penandatanganan perjanjian antara Korea Utara dan Rusia, serta kerja sama militer kedua negara setelah memanggil Duta Besar Rusia untuk Korea Selatan, Georgy Zinoviev.
Sementara itu, Ketua Badan Keamanan Nasional Chang Ho-jin menyatakan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan kembali kebijakan dukungan senjata Korea Selatan terhadap Ukraina, serta mengkritik penandatanganan perjanjian antara Korea Utara dan Rusia setelah gelaran rapat Dewan Keamanan Nasional (NSC) hari Kamis (20/06) kemarin.
Ini merupakan yang pertama kalinya pemerintah Korea Selatan menyatakan secara resmi akan mempertimbangkan kembali prinsip dasar pemerintah, yang tidak akan memberikan bantuan senjata pemusnah massal.
Menanggapi hal itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan di dalam jumpa pers di Vietnam pada hari Kamis, bahwa apabila Korea Selatan mengirimkan senjata pemusnah massal ke Ukraina, maka hal tersebut akan menjadi kesalahan yang sangat besar.