Akibat peringatan khusus atau waspada gelombang panas yang dikeluarkan di 29 kota dan kabupaten di wilayah Provinsi Gyeonggi, jumlah pasien akibat suhu panas tinggi dikonfirmasi mencapai lebih dari 50 orang.
Menurut data dari Pemerintah Daerah Gyeonggi pada hari Jumat (21/06), jumlah pasien akibat suhu panas tinggi hingga tanggal 19 Juni lalu mencapai 59 orang setelah laporan pertama yang dikonfirmasi pada tanggal 22 Mei lalu.
Jumlah tersebut lebih banyak dua kali lipat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dan mencapai 22% dari seluruh jumlah pasien akibat suhu panas tinggi di Korea Selatan.
Dari jumlah tersebut, terdapat 43 orang pasien mengalami 'heat exhausion', 8 orang mengalami 'heat stroke', 4 orang mengalami 'kram otot', dan 3 orang mengalami pingsan. Namun meski demikian tidak ada korban meninggal dunia.
Data statistik mengenai pasien akibat suhu panas tinggi diambil dari laporan oleh 93 unit lembaga medis yang mengelola ruang gawat darurat mulai tanggal 20 Mei hingga 30 September, sehingga jumlah pasien akibat suhu panas tinggi diperkirakan akan lebih banyak daripada jumlah laporan.
Untuk mengontrol situasi terkait gelombang panas tinggi, sebanyak 400 orang pegawai pemerintah Gyeonggi dikerahkan untuk melakukan pekerjaan darurat dalam melindungi kalangan yang rentan dan penanganan kondisi di lokasi pertanian terbuka.
Selain itu, pemda Gyeonggi juga menambahkan kendaraan ambulans hingga 281 unit, dan mengelola lokasi istirahat.
Pemda Gyoenggi menghimbau masyarakat untuk mencegah dampak akibat gelombang panas tinggi dan tidak melakukan aktivitas di luar ruangan.