Jumlah materi polutan yang dihasilkan dari perusahaan besar di seluruh daerah di Korea Selatan pada tahun lalu mencapai 220 ribu ton, dengan meningkat 2,4% dibandingkan tahun lalu.
Menurut data statistik dari Kementerian Lingkungan Hidup pada hari Kamis (27/06), jumlah total materi polutan dari 943 badan usaha mencapai 220.441 ton. Dimana jumlah tersebut meningkat 14,9% daripada 191.825 ton pada tahun 2021 lalu.
Di antara materi polutan tersebut, terdeteksi adanya nitrogen dioksida yang mencapai 150.144 ton, sulfur oksida mencapai 62.878 ton, dan karbon dioksida mencapai 2.322 ton.
Perusahaan di bidang pembuatan besi mengeluarkan paling banyak materi polutan yakni sebanyak 70.695 ton, dan disusul oleh perusahaan pembangkit listrik, perusahaan pembuat semen, perusahaan di bidang biokimia, dan lainnya.
Kementerian Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa total jumlah pengeluaran materi polutan mengalami peningkatan, namun jumlah pengeluaran setiap satu unit cerobong asap berkurang 9,7% dibandingkan tahun sebelumnya, karena jumlah perusahaan yang memasang Tele Monitoring System (TMS) mengalami peningkatan.
TMS adalah fasilitas untuk memonitor tingkat polusi udara yang dikeluarkan dari 3.383 pembuangan di 943 unit perusahaan.