Pemerintah Korea Selatan memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 2,6%, lebih tinggi dari proyeksi awal yang sebesar 2,2%. Sementara tingkat inflasi diproyeksikan masih tetap berada di kisaran 2,6%, sama seperti proyeksi sebelumnya.
Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatan mengumumkan arah kebijakan ekonomi pada paruh kedua tahun ini pada hari Rabu (03/07), dengan menyebut revisi ke 2,6% itu karena didorong semakin membaiknya pertumbuhan ekonomi global dan pulihnya pertumbuhan semikonduktor, seiring dengan berlanjutnya peningkatan permintaan kecerdasan buatan (AI) pada paruh kedua tahun ini.
Dilanjutkan pula bahwa pulihnya permintaan lokal diperkirakan akan melambat dibandingkan dengan tren pemulihan ekspor yang menunjukkan peningkatan signifikan.
Selain itu, pemerintah juga menjelaskan bahwa meski harga hasil pertanian dan produk minyak bumi tidak stabil pada paruh pertama tahun ini, namun perlambatan inflasi diperkirakan akan mencapai kisaran awal hingga pertengahan 2%, karena berkurangnya faktor segi pasokan pada paruh kedua tahun ini.
Namun disebutkan pula, masih terdapat faktor yang memprihatinkan, seperti volatilitas harga energi global dan kondisi cuaca.
Kementerian Strategi dan Keuangan lebih lanjut mengatakan, bahwa perkiraan tingkat pertumbuhan ekonomi tahun depan tercatat sebesar 2,2%, sementara inflasi tahun depan diproyeksikan menjadi 2,1%.