Rumah sakit universitas nasional dilaporkan mengalami dampak kerugian mencapai lebih dari 1 triliun won dalam pendapatan medis hanya dalam waktu 3 bulan, karena krisis layanan medis yang dipicu oleh langkah pemerintah dalam menambah kuota penerimaan mahasiswa baru di sekolah kedokteran.
Menurut data dari asosiasi rumah sakit universitas nasional yang diserahkan kepada perwakilan Partai Kekuatan Rakyat (PPP), Han Zeea, pada hari Jumat (05/07), bahwa 10 rumah sakit universitas nasional di Korea Selatan mengalami kerugian signifikan sebesar 1,26 triliun won dalam pendapatan medis dari bulan Februari hingga Mei.
Rumah sakit tersebut diketahui memiliki cadangan uang tunai sekitar 142 miliar won pada akhir Mei, yang hanya mencapai 35,5% dari tingkat yang seharusnya yakni 399,9 miliar won.
Mereka juga mengambil pinjaman sebesar 761,5 miliar won untuk manajemen rumah sakit dan menghabiskan lebih dari setengah dari jumlah tersebut per 31 Mei lalu.
Anggota parlemen PPP memproyeksikan bahwa sebagian besar pinjaman akan habis paling cepat bulan ini atau paling lambat sekitar bulan September dan November mendatang.