Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong mengecam latihan tembak yang kembali dilakukan oleh Korea Selatan di dekat wilayah perbatasan antara kedua Korea, dan menyebutnya sebagai tindakan provokasi yang memperburuk situasi di Semenanjung Korea.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada hari Senin (08/07), Kim mengatakan bahwa latihan tembak dengan artileri dari tentara Korea Selatan yang sembrono itu dapat menimbulkan bahaya bagi semua pihak, karena semakin mendekati ke wilayah perbatasan Korea Utara.
Selanjutnya Kim juga mengklaim bahwa latihan gabungan multidomain "Freedom Edge" yang baru-baru ini dilakukan antara Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang, sebagai latihan yang jelas memperlihatkan tindakan AS dan kekuatan musuh yang mengejar dominasi militer di wilayah tersebut melewati batas berbahaya.
Adapun Kim menuduh Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol yang tampak kembali melanjutkan latihan serupa untuk memecahkan turunnya tingkat kepercayaan masyarakat pada dirinya sendiri, seperti mengalihkan perhatian publik dari kinerja buruknya dalam politik dalam negeri.
Dengan mengutip petisi online yang menyerukan pemakzulan Yoon yang telah ditandatangani oleh lebih dari 1 juta orang, ia juga mengutuk Presiden Yoon yang terus berupaya untuk menciptakan ketegangan di kawasan demi terciptanya suasana perang, dan tak segan-segan melakukan latihan tembak di kawasan perbatasan yang berbahaya.