Komisi Upah Minimum Korea Selatan menggelar rapat ke-9 pada hari Selasa (09/07), untuk membahas besaran jumlah upah minimum pekerja di tahun depan.

Dalam rapat tersebut, pihak buruh mengusulkan upah minimum tahun depan sebesar 12.600 won dengan naik 27,8% dibandingkan dengan upah minimum tahun ini. Sementara pihak perusahaan meminta untuk membekukan upah minimum 9.860 won per jam seperti yang berlaku saat ini.

Rapat tersebut dihadiri oleh 27 orang yang masing-masing terdiri dari 9 orang perwakilan dari pihak perwakilan buruh, perusahaan, dan publik.

Sebelumnya, dalam rapat ke-8 gagal dilaksanakan akibat ketidakhadiran pihak perusahaan sebagai bentuk protes atas penggunaan kekerasan pihak buruh di dalam pemungutan suara untuk penerapan upah minimum yang dibedakan berdasarkan industri.

Pihak perusahaan menjelaskan bahwa sistem upah minium di Korea Selatan hanya berfokus untuk melindungi pekerja tanpa mempertimbangkan kemampuan pihak perusahaan untuk membayar upah minimum. 

Pihak buruh menuntut bahwa kenaikan upah minimum yang berlangsung selama beberapa tahun tidak mengikuti rasio kenaikan harga konsumen, sehingga diharapkan pihak perusahaan mengusulkan rancangan kenaikan upah minimum bukan pembentukan atau penurunan upah minimum. 

Ditambahkan pula, upah minimum hingga saat ini ditetapkan berbasis biaya kehidupan rumah tangga yang belum memiliki keluarga, namun kebanyakan pekerja yang menerima upah minimum merupakan kepala keluarga yang menafkahi keluarganya dengan bekerja sendiri. 

Pihak buruh menekankan bahwa jumlah anggota rumah tangga rata-rata di Korea Selatan mencapai 2,27 orang, dan jumlah orang yang memiliki pekerjaan tiap rumah tangga mencapai 1,43 orang, sehingga upah minimum harus dibahas berbasis data tersebut.