Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa kekuatan yang kokoh dan solidaritas di antara negara-negara yang memiliki nilai-nilai yang sama sangat penting untuk melindungi demokrasi liberal dan kemakmuran ekonomi dari berbagai kekuatan yang sembrono, dan mengkritik kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia.
Presiden menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Selasa (09/07) saat berkunjung ke Komando Indo-Pasifik di Hawaii.
Menerima pengarahan keamanan dari Komandan Samuel Paparo, Yoon mengatakan bahwa Korea Utara tidak hanya mengancam Semenanjung Korea tetapi juga perdamaian dunia melalui perdagangan senjata ilegal dengan Rusia.
Yoon menyebut bahwa Latihan Rim of the Pacific sedang berlangsung di perairan lepas pantai Hawaii yang melibatkan Korea Selatan, AS dan sekutunya, dan menekankan bahwa kekuatan yang berlandaskan komitmen dan kerja sama yang kuat adalah energi pendorong yang dengan tegas melindungi tatanan regional berdasarkan nilai dan norma.
Presiden pun memaparkan bahwa komando tersebut mendukung postur pertahanan gabungan Korea Selatan-AS yang memainkan peran sentral dalam menyediakan dan mengerahkan aset AS jika terjadi keadaan darurat di Semenanjung Korea, dan menyebutnya sebagai pilar aliansi Korea Selatan-AS.
Yoon kemudian menyemangati para prajurit di komando itu, dengan mengatakan bahwa dedikasi dan upaya mereka merupakan kekuatan sejati yang mendorong aliansi Korea Selatan-AS yang kuat, kerja sama Korea Selatan, AS, Jepang, dan solidaritas di komunitas internasional.
Kunjungan Yoon itu menandai kunjungan pertama ke komando tersebut oleh seorang Presiden Korea Selatan dalam 29 tahun terakhir dan kunjungan pertama sejak komando itu berganti nama menjadi Komando Indo-Pasifik pada tahun 2018.