Fron hujan musiman tahun ini membuat curah hujan kumulatif yang telah melampaui 500 milimeter di sejumlah daerah di Korea Selatan, di tengah hujan deras ekstrem yang melanda provinsi Chungcheong, Jeolla Utara dan provinsi Gyeongsang Utara sejak hari Selasa malam (09/07).
Kementerian Keselamatan dan Administrasi Publik Korea pada hari Rabu (10/07) mengeluarkan revisi tingkat peringatan krisis hujan lebat yang dinaikkan dari 'hati-hati' menjadi 'waspada'.
Menurut Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan mengatakan bahwa 4 orang tewas di wilayah Okcheon di provinsi Chungcheong Utara, wilayah Nonsan dan Seocheon di provinsi Chungcheong Selatan hingga hari Rabu (10/07) pukul 09.00, karena hujan lebat ekstrem. Diperkirakan bahwa jumlah korban akan bertambah, karena terdapat beberapa orang yang masih hilang.
Sebanyak 49 rumah dan 8 kendaraan dilaporkan terendam banjir, dan juga lahan pertanian seluas 977,4 hektar yang dilaporkan rusak.
Dilaporkan pula bahwa sebanyak 3.072 penduduk di 35 wilayah harus dievakuasi dalam keadaan darurat, dan di antaranya terdapat sekitar 1.600 penduduk yang masih belum dapat kembali ke rumah mereka.
Selain itu, akses ke 47 jalan raya dan jalan bawah tanah, serta 219 jembatan di seluruh negeri Korea, tengah dibatasi.
Adapun badan tersebut memperingatkan waspada terhadap tanah lonsor untuk 32 wilayah di Korea Selatan, termasuk provinsi Chungcheong, kota Daegu dan provinsi Gyeongsang Utara.
Dengan melihat berlanjutnya kerusakan yang disebabkan oleh hujan deras, Presiden Yoon Suk Yeol memerintahkan para pejabat pemerintah untuk mengambil respons darurat yang diperlukan, dalam memprioritaskan upaya penyelamatan warga dan mencegah kerusakan, dengan menyerahkan tenaga kerja serta peralatan yang tersedia.