Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang menandai hari jadinya yang ke-75 resmi dimulai pada hari Selasa (09/07) waktu setempat di Washington DC, AS.
Forum tiga hari tersebut dimulai dengan diskusi meja bundar mengenai isu-isu perempuan, perdamaian dan keamanan. Kemudian, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken masing-masing memberikan pidato utama, diikuti oleh Presiden AS Joe Biden yang berbicara pada upacara peringatan 75 tahun.
Pada hari Rabu (10/07), Biden dijadwalkan menjadi tuan rumah jamuan makan yang dihadiri oleh para pemimpin dari negara-negara anggota NATO. Selanjutnya keesokan harinya, empat negara mitra Indo-Pasifik, yakni Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Selandia Baru, akan mengadakan pertemuan puncak yang diperpanjang.
Selama KTT yang diperpanjang tersebut, para pemimpin empat negara mitra Indo-Pasifik, termasuk Presiden Yoon Suk Yeol diharapkan akan membahas dukungan Cina terhadap industri pertahanan Rusia, dan juga menyampaikan kekhawatiran atas peningkatan kerja sama militer antara Pyongyang dan Moskow.
Para pemimpin NATO dan Ukraina juga diperkirakan akan mengadakan pembicaraan terpisah, sebelum Biden dan Stoltenberg masing-masing mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan hasil dari forum tiga hari tersebut. Agenda yang paling prioritas dalam forum tersebut justru terfokus pada revitalisasi dukungan internasional yang lebih besar dan stabil bagi Ukraina.