Presiden Yoon Suk Yeol dan Presiden AS Joe Biden telah menegaskan kembali bahwa setiap serangan nuklir oleh Korea Utara terhadap Korea Selatan akan ditanggapi dengan "respon yang cepat, luar biasa dan tegas."
Kedua pemimpin menyatakan komitmen tersebut pada hari Kamis (11/07) dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis setelah pembicaraan puncak bilateral yang diadakan di sela-sela KTT Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Washington DC.
Yoon dan Biden mengadopsi pernyataan bersama tentang pedoman pencegahan nuklir dan operasi nuklir di Semenanjung Korea, yang menegaskan kembali Deklarasi Washington yang mereka adopsi tahun lalu untuk meningkatkan pencegahan yang lebih luas.
Presiden Yoon juga menegaskan kembali bahwa berbagai kemampuan Korea Selatan akan sangat berkontribusi pada postur pertahanan gabungan Aliansi dan Biden menekankan bahwa komitmen A.S. untuk memperluas penangkalan terhadap Korea Selatan didukung oleh berbagai kemampuan AS termasuk nuklir.
Kedua pemimpin juga menyetujui penandatanganan Pedoman Penangkalan Nuklir dan Operasi Nuklir di Semenanjung Korea oleh kementerian pertahanan kedua negara.
Kelompok Konsultasi Nuklir Korea Selatan-AS (NCG) yang dibentuk pada bulan April 2023 telah bekerja untuk menyempurnakan dokumen penangkalan tersebut.
Yoon dan Biden mengatakan bahwa kemajuan yang dicapai sejak pembentukan NCG menunjukkan aliansi strategis yang sangat global, komprehensif, dan strategis antara kedua negara, hubungan pertahanan timbal balik yang semakin kuat, dan kepentingan bersama dalam perdamaian, stabilitas, serta denuklirisasi Semenanjung Korea.