Volume uang beredar terpantau terus meningkat selama 12 bulan berturut-turut di Korea Selatan karena dana modal diinvestasikan dalam bentuk deposit berjangka dan tabungan. Hal itu diyakini sebagai dampak dari persepsi bahwa suku bunga mungkin telah mencapai puncaknya.
Melihat data yang dirilis oleh Bank Sentral Korea (BOK) pada hari Senin (15/07), rata-rata saldo uang beredar dalam arti luas (M2) pada bulan Mei, dibukukan sebesar 4.014 triliun 100 miliar won, naik 900 miliar won dibandingkan bulan sebelumnya.
Tren peningkatan tersebut dilanjutkan selama 12 bulan berturut-turut sejak bulan Juni tahun lalu. Meski demikian, rasio peningkatan jumlah uang beredar tampaknya menyusut dalam tingkatan yang kecil seperti 0,4% pada bulan April dan 0% pada bulan Mei.
M2 yang merupakan indikator jumlah uang beredar dalam arti luas mencakup uang tunai, giro, serta deposito berjangka dan tabungan.
BOK memperjelas bahwa permintaan meningkat seiring dengan persepsi bahwa tingkat suku bunga berada pada puncaknya, bahkan bank berupaya untuk menarik dana, yang mendorong peningkatan deposito berjangka, serta sertifikasi penerima manfaat yang juga meningkat dengan fokus pada dana obligasi dan saham.