Finalisasi jumlah lowongan dokter magang untuk setiap rumah sakit telah dikonfirmasi dan diserahkan kepada Komite Evaluasi Lingkungan Pelatihan pada hari Rabu (17/07).

Pemerintah berencana untuk mengumumkan total jumlah lowongan dokter magang pada hari Kamis (18/07), namun memperkirakan sebagian besar dokter magang tidak akan kembali ke lapangan medis.

Berdasarkan hal tersebut, maka lowongan posisi dokter magang untuk paruh kedua tahun ini akan dimulai pada tanggal 22 Juli mendatang.

Pemerintah menekankan bahwa pihaknya akan membangun 'sistem medis berkelanjutan' untuk memperbaiki sistem medis yang bergantung pada dokter magang.

Untuk itu, pemerintah akan memulai proyek percontohan dalam mengubah struktur rumah sakit umum kelas atas pada awal bulan September nanti.

Pemerintah juga mendesak Asosiasi Medis dan para dokter magang untuk berpartisipasi dalam Komite Khusus Reformasi Medis dan menyebut bahwa negosiasi masih dapat dilakukan kecuali 'pembatalan penambahan kuota penerimaan mahasiswa baru fakultas kedokteran' dan 'penghapusan perintah untuk memulai pekerjaan'.

Sementara itu, pemerintah juga meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki unggahan daring yang meremehkan dokter magang yang telah kembali ke rumah sakitnya baru-baru ini.

Oleh karena itu, kepolisian telah mengidentifikasi total 18 orang dokter dan mahasiswa kedokteran yang terlibat dalam pembocoran daftar dokter kesehatan masyarakat dan mengunggah daftar dokter magang yang kembali ke rumah sakit. 

Pemerintah juga mengumumkan bahwa ketentuan khusus penundaan wajib militer akan diberlakukan bagi dokter magang yang kembali ke rumah sakit melalui lowongan di bulan September mendatang, namun mereka yang tidak kembali harus segera menjalani wajib militer.